Home » » Memperingati kasus 10 November.AMP Solo menuntut kemerdekaan Papua

Memperingati kasus 10 November.AMP Solo menuntut kemerdekaan Papua

Written By IMPPAS Surakarta on Selasa, 12 November 2013 | 02.51


Memperingati kasus 10 November.AMP Solo menuntut kemerdekaan Papua
 




Imppas news. Dalam rangka memperingati hari pahlawan bangsa papua ,yaitu tanggal,10 November yakni bertepatan dengan kematian sadis bapak DORHEYS HIYO ELUAY 'oleh kopasus di Skailand Jayapura.Puluhan Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) kota surakrta,melakukan demonstrasi di bundaran Gladag, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/11). Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) kota surakrta, tersebut ngotot untuk membawa atribut bintang kejora dalam demonstrasi itu.namun 6 atribut bersimbol bintang kejora disita oleh aparat keamanan.

  Seblumnya   sempat terjadi ketegangan antara peserta aksi dan aparat kepolisian. Setelah sempat terjadi perdebatan, akhirnya massa mahasiswa  menyerahkan  6 aribut tersebut untuk disita polisi.

Sementara itu saat melakukan aksi, dengan lantang mahasiswa menuntut kemerdekaan atau pemisahan wilayah Papua dari Indonesia. Mereka juga mendesak pemerintah menuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi manusia (HAM) dan serta penarikan militer organic dari tanah Papua.

"Kemerdekaan adalah bentuk solusi demokratis bagi rakyat Papua. Tuntasan kasus pelanggaran HAM, tarik semua militer organic dari tanah Papua," ujar koordinator aksi, Ligin Walag saat berorasi.

Menurut Ligin, selama ini pemerintah Indonesia telah merebut tanah Papua, hanya untuk kepentingan perut orang-orang indonesia ,mereka melakukan penindasan dan pelanggaran HAM dengan operasi militer. Mereka juga menganggap rakyat papua berbeda secara ras dari mayoritas warga Indonesia.

"Masyarakat Papua itu beda dengan Indonesia, kami ini rakyat Melanesia,"Juga sejarah Indonesia tercatat bahwa,wilayah Indonesia itu dari sabang sampai Amboina, bukan sampai merauke Papua 'tegasnya'.
 

Senada dengan hal itu juga, Mayus. jubir AMP_KK Solo mengatakan," kenyataan kejahatan terhadap kemanusiaan yang masih terus terjadi di Papua yang dilakukan oleh militer ( TNI maupun Polri) terhadap rakyat Papua. Maka itu Aliansi Mahasiswa Papua menuntut dan mendesak rezim SBY- Boediyono untuk segera:
  1. Berikan kebebasan dan Hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua. 
  2. Segera menghentikan semua pelanggaran HAM, seret dan adili para pelaku pelanggaran HAM di Papua ke pengadilan HAM Internasional.
  3. Menarik militer Indonesia ( TNI, Polri) organik maupun nonorganik dari seluruh tanah Papua untuk menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh negara Indonesia terhadap rakyat Papua. 
  4. Mendukung sepenuhnya kepada Free West Papua Campaign yang sedang yang sedang mengampanyekan masalah Papua di seluruh dunia secara khusus di Papua New Guine
Terpisah, Kasatintelkam Polresta Surakarta, Kompol Fachruddin mengatakan, penggunaan atribut bintang kejora adalah tindakan terlarang. Pihaknya memberi penjelasan kepada mahasiswa tentang larangan tersebut.
"Sedikitnya, ada 6 poster dan satu ikat kepala bergambar bintang kejora yang kami sita. Setelah kami beri penjelasan, akhirnya mereka menurut dan menyerahkan atribut tersebut," ujar Fachrudin.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR DARI ANDA

HTML Comment Box is loading comments...

TERJEMAHAN

TENTANG KAMI

Foto Saya
IMPPAS Surakarta
Lihat profil lengkapku

POSTINGAN KAMI

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Papua Se-Surakarta ( IMPPAS ) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger