Kamis, 16 Juni 2011 , 11:57:00
Bincang-bincang Dengan Pengelola Panti Asuhan St
Vincentius Alma-Merauke Tahun Lalu Berikan Terapi Terhadap 300 Anak Cacat
Panti Asuhan Santo Vincentius Alma, merupakan panti yang diasuh langsung oleh para uster biara dari tarekat Alma. Panti asuhan ini memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus karena cacat sejak lahir. Seperti apa pelayanannya? Laporan: Yulius Sulo, Merauke
Saat
ditemui Cenderawasih Pos, Suster Florensia Hokeng, Alma, yang menjadi kepala
panti tersebut tampak sibuk mengurus anak-anak tersebut. Maklum, dari 20 anak
yang sedang tinggal tetap dalam panti asuhan tersebut, satu diantaranya tidak
bisa duduk dan hanya tertidur akibat mengalami cacat berat yakni fisik,
mental dan epilepsi.
Meski
cukup sibuk, namun melihat kedatangan Cenderawasih Pos, Suster Florensia
dengan senang menerima kedatangan koran ini. Sambil duduk di sebuah kursi,
Suster menjelaskan jika dari 20 anak yang ditampung tersebut merupakan dari
keluarga yang tidak mampu bahkan ada yang orang tuanya sudah tidak ada dengan
berbagai kecacatan yang dialaminya, mulai dari tuna rugu, tuna wicara, tuna
ganda, tuna gradit, cacat fisik.
‘’Untuk
tuna ganda lebih dari 3 cacat, mulai fisik, mental dan epilepsy,’’ katanya.
Untuk anak yang cacat Epilepsi, sendiri, tercatat 5 orang. Diungkapkan,
selain menampung anak-anak cacat dari Merauke, pihaknya juga
menerima dari luar Merauke yakni Timika dan Keerom. ‘’Dari Timika 2
orang begitu juga dari Keerom ada 2 orang,’’ jelasnya.
Diungkapkan,
selain menampung tetap anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut, pihaknya
juga memberikan terapi bagi anak-anak yang mengalami hal sama namun tinggal
bersama dengan orang tuanya. ‘’Sepanjang 2009-2010, kami memberikan
terapi bagi 300 anak termasuk orang tuanya kita latih. Karena tenaga
kami untuk jalan dari rumah ke rumah sangat kurang tidak mungkin setiap
hari,’’
katanya.
Ditanya
suka dukanya dalam mendampingi anak-anak dengan perlakuan khusus
tersebut, Suster Florensia mengaku seimbang antara suka dan dukanya. Namun
dukanya, lanjut dia, mereka alami saat-saat sulit ketika anak-anak yang
cacat epilepsy tersebut penyakitnya kambuh. ‘’Karena disini bukan
jalur angkutan umum dan kami hanya miliki 2 sepeda motor,’’katanya.
Pernah,
lanjut dia, saat dari anak-anak yang epilepsi tersebut kejang-kejang.
Lalu diantar dengan sepeda motor ke rumah sakit oleh suster.
‘’Karena di atas motor dengan kejang-kejang, suster yang bawa ke rumah
sakit jatuh sama-sama ke got sehingga keduanya terpaksa dirawat,’’ katanya.
Menyangkut pelayanan kesehatan, Suster Florensia mengaku memang pihaknya belum pernah ketemu dengan pihak Dinas kemungkinan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi anak-anak tersebut sekali dalam seminggu.
‘’Kami
akan berupaya mudah-mudahan itu mendapat respon. Selama ini, jika ada yang
sakit kami gunakan Jamkesmas dan tidak bayar ketika ada yang masuk rumah
sakit,’’ terangnya.
Disinggung
masalah biaya kebutuhan sehari-hari, Suster Florensia bersyukur karena selalu
ada yang datang mengulurkan tangan. ‘’Kalau soal makan minum selalu saja ada
yang datang menyumbangkan. Hanya kebutuhan lainnya dari anak-anak ini
yang harus kita cari sendiri,” jelasnya. Kendati demikian, Suster Florensia
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan perhatian
terhadap anak-anak tersebut selama ini.(*)
Sumber:http://www.cenderawasihpos.com/index.php?mib=berita.detail&id=1549http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3421014347274351179#editor/target=post;postID=2268145605735510486
|
Home »
» Tahun Lalu Berikan Terapi Terhadap 300 Anak Cacat
Tahun Lalu Berikan Terapi Terhadap 300 Anak Cacat
Written By IMPPAS Surakarta on Rabu, 13 November 2013 | 11.57
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
KOMENTAR DARI ANDA
HTML Comment Box is loading comments...

Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN
Tiba di lokasi ini saya diberi pilihan: n ...
0 komentar:
Posting Komentar